| Dwi Anugrah Mugia Utama | Bobotoh | Mountaineering | Vegetarian | Working Class | Partikel Bebas |

Rabu, Mei 04, 2011

Gunung Kareumbi Sumedang

Photo season keluarga besar Outdoor Adventure and Nature Clubs
Akhir bulan april kemarin, saya kembali melakukan trip ke salah satu gunung yang masih berada di wilayah Jawa Barat. Namun sebenarnya perjalanan saya kali ini bukan untuk sebuah petualangan seperti biasanya, namun lebih tepat dikatakan wisata a.k.a. kecer a.k.a kemping ceria. Ya kali ini saya akan menghadiri acara Gathering Nasional para pecinta alam yang tergabung dalam forum dunia maya laslusyang bernama Outdoor Adventure and Nature Clubs atau yang lazim dengan sebutan OANC. Sebenarnya acara gathering yang dilakukan OANC ini merupakan yang pertama digelar, namun ternyata respon yang diberikan pendjahat-pendjahit OANC ini begitu luar biasa, bagaimana tidak satu hari menjelang hari H saya sempat melihat daftar milis yang telah melakukan pendaftaran ulang lebih dari 100 orang. Sebuah angka yang cukup fantastis bagi sebuah forum pecinta alam di dunia maya. 
Perjalanan dimulai pukul 10.30 WIB tepat dari kediaman saya di daerah Antapani Bandung, kurang lebih 1 jam lamanya saya memacu Honda Beat Orange keluaran tahun 2010 milik kakak. Tepat di cicalengka  (arah menuju kota Garut) saya menemukan sebuah plang bertuliskan Curug Cindulang di arah kiri jalan. Ya sebenarnya saya tidak tau dimana letak persis nya Gunung Kareumbi berada, namun dari beberapa web blog yang pernah saya baca dan bertanya pada beberapa teman yang kebetulan pernah kesana. Jika ingin menuju Gunung Kareumbi cukup mengikuti jalan kearah curug cindulang berada. Kurang lebih saya habiskan 15 menit di jalanan kecil yang hanya muat untuk 2 mobil berukuran standart, namun kondisi jalan nya sungguh luar biasa bagus, dibandingin sama beberapa jalan protokol di kota Bandung aja berani diadu. 
Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara gemericik air yang jatuh dari ketinggian dalam volume yang sangat besar tentunya. "itu pasti Curug Cindulang yang dimaksud" gumamku dalam hati.
Benar saja beberapa detik kemudian munculah sebuah curug/air terjun yang cukup besar dari arah bahu kiri jalan. Saya yang pada saat itu terlalu asik melihat curug, hampir saja terjatuh dari motor karena tidak memperhatikan jalanan di depan yang berkelok dan menanjak. Masyarakat sekitar yang pada saat itu sedang berdiam diri dipinggiran jalan pun otomatis melihat kearah saya dan motor beat yang berjalan oleng. Damn..... malu euy!
Oh ya saya pun mempunyai ide yang cukup briliant saat itu, daripada saya melakukan hal bodoh untuk ke dua kali nya, saya pun segera menepikan motor dibahu jalan. Memang saya saat itu hanya berencana menikmati pemandangan Curug Cindulang dari kejauhan saja, selain karena jika ingin masuk ke tempat lokasi wisata harus membayar biaya retrubusi saat itu pun memang saya tidak mempunyai waktu lama karena takut terlambat sampai di kawasan Gunung Kareumbi. Seolah refleks saya pun segera membuka helm, sarung tangan, scraf dan hal remeh temeh berkendara lainnya. Lalu mengeluarkan rokok Gudang Garam Filter yang belum terbuka dan satu kaleng coffe kaleng Nescafe dengan rasa original tentunya. Satu hal lagi agar suasana ini sedikit lebih keren, saya pun segera mengeluarkan MP3 kecil berkekuatan 2 Giga yang wajib hukumnya saya bawa kemanapun (termasuk biasanya saat kekamar mandi juga hehehe)
On ==> Folder Musrik ==> Sundanece ==> Darso - Curug Cindulang.mp3 ==> play

Di Curug Cinulang
Bulan bentang narembongan
Hawar-hawar aya tembang
Tembang asih tembang kadeudeuh dua'an

Di Curug Tinulang
Batin ceurik balilihan
Numpang kana Panghareupan
Cinta urang mugi asih papanjangan

Kabaseuhan cai ka heman
Kaceretan ibun kamelang
Mengket pageuh geter rasa kahariwang
Hariwang cinta urang panungtungan 

Alunan lembut Curug Cindulang dari sang legend penyanyi pop Sunda Darso pun menemani lamunan saya disiang hari. Tanpa terasa hampir 30 menit saya menikmati karunia ciptaan Tuhan yang begitu indah nya meskioun hanya dari kejauhan, tetapi tetap tidak mengurangi suasana nyaman siang hari itu. Mungkin saya akan lebih memilih lupa memakai celana dalam jika sedang melakukan sebuah perjalanan dibandingkan saya harus lupa membawa kotak kecil ajaib pemutar musik ini.
Perjalanan pun saya lanjutkan kembali dengan ditemani lagu-lagu lawas mlik sang legend Darso lainnya. Kira-kira 15 menit saya sudah sampai tepat digerbang utama kawasan Gunung Kareumbi. 
Oh ya sedikit mau berbagi cerita, sebenarnya kawasan seluas 12.420,70 hektar ini terletak pada area yang menjadi kewenangan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut. Namun sebagian besar berada diarea kabupaten Sumedang dan Garut. Nama Kareumbi sendiri berasal dari Gunung Kareumbi di sebelah barat kawasan. tersebut. Kareumbi juga nampaknya diambil dari nama sebuah pohon, yaitu pohon Kareumbi (Homalanthus populneus) yang semestinya dahulu banyak terdapat di gunung tersebut, namun sangat disayangkan saat ini hanya sebatas cerita belaka karena jenis pepohonan ini habis kala illegal logging yang dilakukan habis-habisan oleh pihak yang sangat tidak bertanggung jawab.

Maka dari itu saat ini kawasan Gunung Kareumbi merupakan kawasan konservasi yang saat ini dikelola oleh Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri sejak akhir tahun 2007. Ada beberap program yang ditawarkan pada pengunjung oleh pihak pengelola agar kawasan Kareumbi ini tetap lestari seperti Wali Pohon. Maksudnya wali pohon disini pengunjung dapat ikut berpartisipasi secara langsung untuk melindungi hutan Kareumbi yang saat ini kondisi nya semakin gundul. Pengunjung dapat membeli satu pohon dengan harga Rp 50.000 untuk diadopsi dan dapat diberikan nama atas nama pribadi atau nama perusahaan yang menanam pohon tersebut. Seperti yang terdepat di dekat pos utama ada sebuah papan yang tertuliskan Hutan BNI dengan 5500 pohon. Tentunya ini sebuah kebanggan karena kita sudah bisa menyumbangkan oksigen dengan menanam pohon tersebut. Pohon yang kita adopsi tersebut pun dijamin aman oleh pihak pengelola karena setiap dua atau tiga bulan sekali pohon tersebut akan diperiksa termasuk memberinya pupuk.


Sekitar pukul 12.00 WIB saya pun tiba di tempat acara, ternyata keadaan sudah benar-benar ramai, tenda-tenda sudah dipasang oleh pemiliknya masing-masing dengan cukup rapih. Bahkan rentetan tenda ini menurut saya layaknya pameran tenda, mulai dari beberapa tenda keluaran product lokal sampai tenda branded international pun menjadi pemandangan yang luar biasa, bahkan salah satu tenda impian saya pun The North Face seri Draco 25 yang seharga Rp.2.500.000 pun berdiri dengan gagahnya di salah satu sudut. Setelah menyelesaikan proses registrasi ulang pada pihak panitia, saya pun mendapatkan sebuah tshirt event yang sangat bagus. Acara pun dilanjutkan dengan makan siang dengan gaya khas orang Inggris parasmanan layaknya menghadiri sebuah acara pernikahan atau khitanan. Setelah semua  orang selesai mengisi perut nya masing-masing, kami pun membuat sebuah lingkaran besar tepat di depan jajaran rumah pohon untuk pembukaan acara sekaligus perkenalan semua keluarga besar OANC. Maklum saja kami hanya sebuah forum dunia maia yang kurang begitu mengenal di dunia nyata, terkecuali para petualang yang sudah pernah melakukan trip bareng atau para penjual dan pembeli yang telah melakukan sebuah transaksi buah hasil forum jual beli OANC hehehehe.
Setelah satu persatu mulai menyebutkan identitas diri mulai dari nama asli, daerah asal dan tentu saja id kaskus masing-masing. Maka secara tidak langsung mulailah terkuak misteri-misteri forum OANC Kaskus. Oh ternyata ini loh orangnya yang kerjaannya cuma nge junk, ini loh orangnya yang kalau jualan barang memasang harga yang cukup irasional, iniloh orangnya yang pernah ditimpukin bata, dan ini loh wajah asli sang moderator OANC Mamang Idos hehehe :ngacir
Setelah satu persatu menyelesaikan perkenalan, yang terkadang diselingi tawa ditengah-tengah perkenalan, kami pun mulai dengan acara berikutnya yakni sharing yang mengangkat tema Ultralight Hiking yang lazin disebut dengan UHA dan tema Kompor Trangia Cola. Namun acara belum dimulai ternyata Tuhan mempunyai rencana lain, hujan turun begitu kencangnya sore itu di sebagian besar wilayah Gunung Kareumbi. Bahkan hujan yang turun pun ternyata berjalan dengan cukup lama, hujan baru berhenti sekitar jam 8 malam, itu pun belum reda sepenuhnya masih menyisakan gemericik air yang turun secara intens. Selepas hujan reda para pendjahat dan pendjahit OANC mulai keluar dari tenda nya masing-masing, tanpa disangka hujan yang begitu derasnya menyisakan kemalangan, beberapa tenda sampai mengalami banjir dibagian dalam nya, entah karna sang tenda berdiri tepat pada aliran air maupun sang tenda yang kurang teruji kapabilitasnya dalam cuaca yang buruk. Menurut salah seorang rekan itung-itung ngete tenda katanya , mana yang bagus dan mana yang kw china hehehehehe
Mau tidak mau rencana yang telah disusun oleh pihak panitia pun harus berantakan dan tidak bisa terealisasikan. Saya pun saat itu lebih memilih menghabiskan malam disalah satu bagian bawah rumah pohon, ngobrol ngarol ngidul membicarakan apa saja mulai dari rencana trip sampai membahas pengalaman masing-masing selama melakukan trip. Tapi satu yang pasti obrolan semalam suntuk tersebut membuat persaudaraan dalam keluarga besar OANC kian erat dan lebih mengenal satu dengan yang lainnya.


Pagi hari setelah menyelesaikan ritual wajib sarapan, semua peserta gathering pun melaksanakan beberapa agenda kegiatan yang kemarin gagal terlaksana. Diantaranya materi membahas UHA, webbing dan tentu saja beberapa games yang membuat suasana kian cair, seperti lomba memasang tenda webbing. Disela-sela acara pun pihak panitia memberikan door pice yang luar biasa hadiahnya, mulai dari sepatu trekking, handphone, apparel outdoor, sampai jacket outdoor keluaran Adidas yang konon katanya tidak keluar di pasar Indonesia. Wow...... Tapi sayangnya saya tidak mendapatkan satu pun hadiah tersebut hehehehe. tapi tidak mengapa karena event ini lebih menarik dibandingkan hadiah-hadiah tersebut.
Selepas adzan dzuhur kami pun seluruh peserta dan panitia harus segera menyelesaikan semua agenda acara, selain karena hari telah siang, cuaca hari itu pun kurang begitu bersahabatkarena langit sudah begitu membiru dan awan pun seolah telah siap menumpahkan air yang telah bersarang pada nya. Selepas semua agenda acara terlaksana kami pun mengakhiri dengan acara photo seasons keluarga besar OANC yang tentu saja diselingi candaan-candaan khas anak gunung.
Termia kasih OANC atas pertemanan dan persaudaraan yang telah terbangun diantara para pecinta alam yang bertebaran di Negeri ini, semoga kedepan nya forum ini makin kuat dan besar. Dan semoga gathering tahun depan yang rencana nya akan diselenggarakan di Yogyakarta saya masih mempunyai umur dan dapar berpartisipasi kembali :)
Gunung Kareumbi, jaga tempat mu baik-baik... tunggu saya datang kembali... menyapa mu... tersenyum pada mu…

*foto - foto istimewa Kaskus OANC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar